Dewasa ini sangat viral sekali fenomena om telolet
om. Kegiatan yang sangat sederhana sekali. Dimana kita hanya perlu menunggu bus
dipinggir jalan lalu ketika bus itu mendekat kita harus berteriak “OM TELOLET
OM”. Bahkan banyak juga yang menggunakan tulisan berukuran besar bertulisan OM
TELOLET OM. Supir bus yang baik hati akan membalas kita dengan suara klakson
bus yang bunyinya seperti “TELOLET”. Walau pun tak banyak juga yang memiliki
suara klakson beragam. Namun dengan suara yang sesederhana itu kita akan dapat
merasakan sensasi kebahagiaan yang luar biasa. Terkesan berlebihan bukan?
Fenomena ini membuat ramai dunia
maya bahkan sampai ke penjuru dunia tak terkecuali para selebritis dan
pesepakbola terkenalpun terkena virus OM TELOLET OM. Para orang terkenal ini
terkaget-kaget ketika melihat isi komentar social-media mereka berisi OM
TELOLET OM dengan jumal yang dasyat. Parahnya lagi, ada beberapa DJ yang
membuat lagu dari nada OM TELOLET OM. Sangat membanggakan bukan? Atau tidak?
Adakah yang tahu berawal dari mana
fenomena ini? Fenomena ini berawal dari video yang diunggah ke social-media
yang memperlihatkan anak-anak asal jepara yang berburu TELOLET. Sekarang sudah
banyak video-video lainnya. Bahkan sekarang sudah ada dance OM TELOLET OM yang
dibuat orang Indonesia sendiri atau bule-bule juga ada yang buat. Fenomenal.
Lalu apa arti sebenarnya fenomena ini? Apakah
ada yang salah dengan kita atau ini adalah sebuah hal yang harus disyukuri?
Mari coba kita bahas. Fenomena ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia sudah
terlalu lelah dengan hal yang serius. Indonesia butuh bercanda. Sampai-sampai
klakson bus pun dijadikan bahan untuk berbahagia. Kita terlalu sering untuk
terlalu serius, Tarik otot dan adu mulut. Fenomena ini membuat kita bisa berbahagia
bersama-sama tanpa ada perbedaan. Bahkan menurut bpk dr Josephine (sekjen
HIMPSI dalam republika) ini dapat menunjukan sebuah kebutuhan yaitu kebutuhan untuk
berinteraksi.
Namun ada juga yang menilai ini
adalah hal yang tidak begitu baik. Menyatakan bahwa fenomena ini adalah bentuk
ketidakmampuan orang tua untuk mengawasi anaknya dengan baik. Bila kita lihat
di video-video, anak-anak yang memainkan permainan ini berada dalam keadaan
atau situasi yang berbahaya. Dimana mereka berada dipinggir jalan raya menunngu
bus dan bahkan ketika bus itu datang ada yang sampai menghadang bus tersebut
sampai klakson dibunyikan. Tak sedikit yang justru marah ketika permintaannya
tidak diberikan. Anak-anak menjadi agresif ketika keinginannya tidak dipenuhi.
Terlepas dari itu semua. Kita
boleh-boleh saja membiarkan kegiatan ini terus dilakukan. Namun kita perlu
memperhatikan keselamatan kita dan anak-anak.